Setelah mendapat tawaran ke
Internantional Islamic College , aku pun pergi untuk mendaftarkan diri sebagai
student diploma in multimedia with animation . Sangkaan aku , boleh dapat
hostel PV16 yang aku idam idamkan sebelum masuk ke IIC rupanya harapan aku musnah
setelah mendapat tau condominium PV16 tak dibenarkan untuk diduduki lagi .
Condominium PV16 tu amatlah selesa dan banyak kemudahan di sana , yaa aku tau
ianya agak mahal sedikit tapi kawasan persekitarannya amat bagus kerana dekat
dengan LRT Putra , Uptown Danau Kota , so macam nak beli barang senang lah . So
aku ditempatkan di dahulu di sebuah kem alang sendayu untuk menjalani orientasi
kolej , disana aku tak berapa selesa kerana dorm nya terlampau sempit dan 25
student duduk sekali dalam satu dorm tu .
Bukan kata nak memilih ke apa , tapi aku ni ada penyakit OCD memang rasa tak selesa bila duduk ramai ramai . OCD ini atau nama penuhnya Obsessive Compulsive Disorder merupakan salah satu penyakit psychology . Penyakit yg aku alami ini tak berapa nak selesa dengan keadaan yg bising dan ia membuatkan emosi aku terganggu . Memang dari segi luaran kawan kawan nampak aku normal tapi dalam fikiran aku hanya Allah SWT yg tau betapa kusutnya fikiran aku yg penuh dengan masalah yg tak masuk akal/tak logik/luar batasan. So aku dapat bertahan selama tiga hari dua malam sahaja di kem alang sendayu tu . Pada hari ketiga aku dah give up aku tak mampu , aku terus berjumpa dengan warden Sir Husam yg menjaga pelajar disitu dan aku melaporkan apa penyakit yg aku alami sekarang ini . Selepas berbincang , Sir Husam pun membenarkan aku pulang ke rumah buat sementara dan dia faham situasi aku kerana dia pun pernah belajar dalam bidang psychologist so dia tau aku memang tak selesa dengan keadaan yg sempit dan ramai . Terima kasih Sir Husam kerana memahami masalah saya .
Bagi sesiapa yang tak tahu apa itu OCD ini definisi bagi penyakit ini :
Penyakit Obsesif-Kompulsif ditandai dengan adanya obsesi dan kompulsi. Obsesiadalah
gagasan, khayalan atau dorongan yang berulang, tidak diinginkan dan mengganggu,
yang tampaknya konyol, aneh atau menakutkan. Kompulsi adalah desakan
atau paksaan untuk melakukan sesuatu yang akan meringankan rasa tidak nyaman
akibat obsesi.
Gangguan Obsesif-kompulsif (Obsessive-Compulsive Disorder,
OCD) adalah kondisi dimana individu tidak mampu mengontrol dari
pikiran-pikirannya yang menjadi obsesi yang sebenarnya tidak diharapkannya dan
mengulang beberapa kali perbuatan tertentu untuk dapat mengontrol pikirannya
tersebut untuk menurunkan tingkat kecemasannya. Gangguan obsesif-kompulsif
merupakan gangguan kecemasan dimana dalam kehidupan individu didominasi oleh
repetatif pikiran-pikiran (obsesi) yang ditindaklanjuti dengan perbuatan secara
berulang-ulang (kompulsi) untuk menurunkan kecemasannya.
Penderita gangguan ini mungkin telah berusaha untuk melawan
pikiran-pikiran menganggu tersebut yang timbul secara berulang-ulang akan
tetapi tidak mampu menahan dorongan melakukan tindakan berulang untuk memastikan
segala sesuatunya baik-baik saja.
PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui. Gangguan obsesif-kompulsif
tidak ada kaitan dengan bentuk karakteristik kepribadian seseorang, pada
individu yang memiliki kepribadian obsesif-kompulsif cenderung untuk bangga dengan
ketelitian, kerapian dan perhatian terhadap hal-hal kecil, sebaliknya pada
gangguan obsesif-kompulsif, individu merasa tertekan dengan kemunculan
perilakunya yang tidak dapat dikontrol. Mereka merasa malu bila
perilaku-perilaku tersebut dipertanyakan oleh orang yang melihatnya karena
melakukan pekerjaan yang secara berulang-ulang. Mereka berusaha mati-matian
untuk menghilangkan kebiasaan tersebut.
Penyebab Obsesif Kompulsif adalah:
- Genetik - (Keturunan). Mereka yang mempunyai anggota
keluarga yang mempunyai sejarah penyakit ini kemungkinan beresiko mengalami OCD
(Obsesif Compulsive Disorder).
- Organik – Masalah organik seperti terjadi masalah
neurologi dibagian - bagian tertentu otak juga merupakan satu faktor bagi OCD.
Kelainan saraf seperti yang disebabkan oleh meningitis dan ensefalitis juga
adalah salah satu penyebab OCD.
- Kepribadian - Mereka yang mempunyai kepribadian obsesif
lebih cenderung mendapat gangguan OCD. Ciri-ciri mereka yang memiliki kepribadian
ini ialah seperti keterlaluan mementingkan aspek kebersihan, seseorang yang
terlalu patuh pada peraturan, cerewet, sulit bekerja sama dan tidak mudah
mengalah.
- Pengalaman masa lalu - Pengalaman masa lalu/lampau juga
mudah mencorakkan cara seseorang menangani masalah di antaranya dengan
menunjukkan gejala OCD.
- Gangguan obsesif-kompulsif erat kaitan dengan depresi atau
riwayat kecemasan sebelumnya. Beberapa gejala penderita obsesif-kompulsif
seringkali juga menunjukkan
- Konflik - Mereka yang mengalami gangguan ini biasanya
menghadapi konflik jiwa yang berasal dari masalah hidup. Contohnya hubungan
antara suami-istri, di tempat kerja, keyakinan diri.
- Gangguan obsesif-kompulsif erat kaitan dengan depresi, atau
riwayat kecemasan sebelumnya. Beberapa gejala penderita obsesif-kompulsif
seringkali juga menunjukkan gejala yang mirip dengan depresi. Perilaku yang
obsesif pada ibu depresi berusaha berkali-kali atau berkeinginan untuk membunuh
bayinya.
INDIVIDU YANG BERISIKO
- Individu yang beresiko mengalami gangguan obsesif-kompulsif
adalah;
- Individu yang mengalami permasalahan dalam keluarga dari broken
home, kesalahan atau kehilangan masa kanak-kanaknya. (teori ini masih dianggap
lemah namun masih dapat diperhitungkan)
- Faktor neurobilogi dapat berupa kerusakan pada lobus
frontalis, ganglia basalis dan singulum.
- Individu yang memilki intensitas stress yang tinggi
- Riwayat gangguan kecemasan
- Depresi
- Individu yang mengalami gangguan seksual
GEJALA
- Obsesi yang umum bisa berupa kegelisahan mengenai
pencemaran, keraguan, kehilangan dan penyerangan. Penderita merasa terdorong
untuk melakukan ritual, yaitu tindakan berulang, dengan maksud tertentu
dan disengaja.
- Sebagian besar ritual bisa dilihat langsung, seperti mencuci
tangan berulang-ulang atau memeriksa pintu berulang-ulang untuk memastikan
bahwa pintu sudah dikunci. Ritual lainnya merupakan kegiatan batin, misalnya
menghitung atau membuat pernyataan berulang untuk menghilangkan bahaya.
- Penderita bisa terobsesi oleh segala hal dan ritual yang
dilakukan tidak selalu secara logis berhubungan dengan rasa tidak nyaman yang
akan berkurang jika penderita menjalankan ritual tersebut. Penderita yang
merasa khawatir tentang pencemaran, rasa tidak nyamannya akan berkurang jika
dia memasukkan tangannya ke dalam saku celananya. Karena itu setiap obsesi
tentang pencemaran timbul, maka dia akan berulang-ulang memasukkan tangannya ke
dalam saku celananya.
- Sebagian besar penderita menyadari bahwa obsesinya tidak
mencerminkan resiko yang nyata. Mereka menyadari bahwa perliku fisik dan
mentalnya terlalu berlebihan bahkan cenderung aneh.
- Penyakit obsesif-kompulsif berbeda dengan penyakit psikosa,
karena pada psikosa penderitanya kehilangan kontak dengan kenyataan. Penderita
merasa takut dipermalukan sehingga mereka melakukan ritualnya secara
sembunyi-sembunyi. Sekitar sepertiga penderita mengalami depresi ketika
penyakitnya terdiagnosis.
- Gejala ditandai dengan pengulangan (repetatif) pikiran dan
tindakan sedikitnya 4 kali untuk satu kompulsi dalam sehari dan berlangsung
selama 1 sampai 2 minggu selanjutnya. Gejala utam obsesi-kompulsif harus
memenuhi kriteria:
- Perilaku dan pikiran yang muncul tersebut disadari
sepenuhnya oleh individu atau didasarkan pada impuls dalam dirinya sendiri.
Individu juga menyadari bahwa perilakunya itu tidak rasional, namun tetap
dilakukan untuk mengurangi kecemasan.
- Beberapa perilaku yang muncul disadari oleh oleh individu
dan berusaha melawan kebiasaan dan pikiran-pikiran rasa cemas tersebut sekuat
tenaga, namun tidak berhasil.
- Pikiran dan tindakan tersebut tidak memberikan perasaan
lega, rasa puas atau kesenangan, melainkan disebabkan oleh rasa khawatir secara
berlebihan dan mengurangi stres yang dirasakannya.
- Obsesi (pikiran) dan kompulsi (perilaku) sifatnya
berulang-ulang secara terus-menerus dalam beberapa kali setiap harinya.
CIRI-CIRI OBSESIF KOMPULSIF
Simptom dari Obsesif Kompulsif ditandai dengan pengulangan
(repetatif) pikiran dan tindakan sedikitnya 4 kali untuk satu kompulsi dalam
sehari dan berlangsung selama 1 sampai 2 minggu selanjutnya. Gejala utama
obsesi-kompulsif harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Perilaku dan pikiran yang muncul tersebut disadari
sepenuhnya oleh individu atau didasarkan pada impuls dalam dirinya sendiri. Individu
juga menyadari bahwa perilakunya itu tidak rasional, namun tetap dilakukan
untuk mengurangi kecemasan.
- Beberapa perilaku yang muncul disadari oleh individu dan
berusaha melawan kebiasaan dan pikiran-pikiran rasa cemas tersebut sekuat
tenaga, namun tidak berhasil.
- Pikiran dan tindakan tersebut tidak memberikan perasaan
lega, rasa puas atau kesenangan, melainkan disebabkan oleh rasa khawatir secara
berlebihan dan mengurangi stres yang dirasakannya.
- Obsesi (pikiran) dan kompulsi (perilaku) sifatnya berulang-ulang
secara terus-menerus dalam beberapa kali setiap harinya.
- Obsesi dan kompulsi menyebabkan terjadinya tekanan dalam
diri penderita dan menghabiskan waktu (lebih dari satu jam sehari) atau secara
signifikan mengganggu fungsi normal seseorang, atau kegiatan sosial atau suatu
hubungan dengan orang lain.
- Penderita merasa terdorong untuk melakukan ritual, yaitu
tindakan berulang seperti mencuci tangan & melakukan pengecekan dengan
maksud tertentu.
BERBAGAI PERILAKU GANGGUAN YAN SERING TERJADI :
- Membersihkan atau mencuci tangan
- Memeriksa atau mengecek
- Menyusun
- Mengkoleksi atau menimbun barang
- Menghitung atau mengulang pikiran yang selalu muncul
(obsesif)
- Takut terkontaminasi penyakit/kuman
- Takut membahayakan orang lain
- Takut salah
- Takut dianggap tidak sopan
- Perlu ketepatan atau simetri
- Bingung atau keraguan yang berlebihan.
- Mengulang berhitung berkali-kali (cemas akan kesalahan pada
urutan bilangan)
- Individu yang mengalami gangguan obsesif-kompulsif kadang
memilki pikiran intrusif tanpa tindakan repetatif yang jelas akan tetapi
sebagian besar penderita menunjukkan perilaku kompulsif sebagai bentuk lanjutan
dari pikiran-pikiran negatif sebelumnya yang muncul secara berulang, seperti
ketakutan terinfeksi kuman, penderita gangguan obsesif-kompulsif sering mencuci
tangan (washer) dan perilaku umum lainnya seperti diatas.
Tak ramai yg faham situasi yg aku alami sekarang ini , kekadang mereka menggangap aku ni pendiam , jarang bercakap , sombong dan tak ingin berkawan tapi sangkaan mereka SALAH. Bukan aku tak boleh nak bergurau senda or banyak cakap tapi keadaan aku tak mengizinkan aku jadi macam tu . "Aku yang dulu bukanlah yang sekarang" dulu aku boleh lagi melawak dengan member apa semua tapi sekarang keadaan berubah kehidupan aku menjadi murung dan menjadi pendiam . Aku lebih suka berseorangan dan termenung jauh memikirkan apa lagi masalah yg bakal aku timpa selepas ini . Emosi aku akan terganggu apabila seseorang bergurau or perli benda yg sensitif or racist dan yg aku tak boleh terima , aku akan terus berubah menjadi seorang yg pemarah dan mengeluarkan kata kata kesat tanpa kawalan diri aku sendiri . Ada time aku normal ada time aku murung . Fikiran aku sering menjadi kusut dan berfikir diluar batasan fikiran manusia yg normal . Mungkin sebelum ini aku terlampau stress dengan kisah lampau ia menyebabkan aku mendapat penyakit ni . Apa yang aku harapkan sekarang ini adalah orang yang memahami situasi aku dan sentiasa ada dibelakang aku . Aku ingin menjadi manusia yg normal seperti dulu . Aku tak mahu dihantui dengan penyakit yang mengawal fikiran aku tanpa aku sedari ia amat kusutkan fikiran dan tak mampu melakukan apa apa dan hanya mampu termenung keseorangan . Aku mengharapkan bantuan daripada Allah SWT untuk menemukan aku dengan penawarnya :') . Apa apa pun hidup aku mesti diteruskan . Aku cerita ni pun sebab aku tak nak ada sangkaan buruk orang terhadap aku .